Sabtu, 14 Mei 2016

Taste of Love

Cinta


Awalnya terasa manis
Terasa sangat indah
Sampai terasa sangat tulus

Bahkan ada anggapan seperti “hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”

Tidak ramai
Tidak indah
Dan terasa hampa
Mungkin anggapan itu benar..
Tetapi tak selamanya anggapan itu benar.

Seperti roda kehidupan yang terus berputar, terkadang kita merasa sangat cukup, sangat nyaman, sampai tak rela untuk berubah posisi menjadi 180 derajat dari keadaan semula. Semua cara dilakukan untuk mempertahankan posisi. Namun jika takdir berkata lain, kita hanyalah seperti air yang dilewati arus deras yang hanya bisa mengikutinya sampai tujuan terakhir. Saat kita berada dibawah, mungkin semuanya akan berubah. Mulai dari cara hidup sampai teman hidup. Style yang tadinya “wow” kini berubah menjadi “low”. Begitu juga dengan teman. Teman yang tadinya selalu berada disamping kita mungkin akan berubah menjadi kenangan yang seharusnya dihilangkan. Pada saat inilah manusia akan diuji. Apakah ia akan tetap bersyukur atas hari ini atau malah menyesali karena tengah berada dibawah.

Seperti itu juga dengan cinta, tak selamanya cinta itu terasa manis seperti gulali. Terkadang terasa hambar bahkan terasa pahit seperti kopi. Saat cinta terasa manis, maka manfaatkanlah cinta itu agar tidak berubah menjadi hambar. Pada masa hambar, cinta akan dilanda dengan kebimbangan. Ingin maju tetapi ragu, ingin mundur tetapi sudah terlanjur cinta. Saat sudah mantap dengan pilihan, masa hambar akan berubah menjadi masa yang akan “bersemi” atau malah “gugur”. Jika kamu memilih untuk maju, maka cinta itu akan kembali bersemi menjadi lautan gulali tanpa semut yang mengerubunginya. Namun sebaliknya, jika kamu memilih untuk pergi, cinta itu akan gugur, bisa dibilang layu. Seperti bunga yang sudah layu, terlihat pucat, kering, dan seharusnya ditempatkan pada kotak sampah.

Sama halnya dengan jalan raya. Tak selamanya jalan itu akan mulus kedepannya, banyak lika-liku yang berada diatasnya. Seperti turunan, tanjakan, berlubang, atau tikungan tajam. Namun jika si pengendara berhati-hati maka keselamatan yang ia dapat, sebaliknya jika ia mengendarainya dengan penuh amarah dan sangat kencang. Kemungkinan ia beresiko sakit karena realitanya jalan tidak semulus wajah para bidadari. Mungkin saja ia terjatuh karena lubang yang tertutup oleh air atau jalanan yang licin.

Cinta itu seperti pendirian
Tergantung kita yang punya pendirian atau tidak
Jika pendirian kita kukuh, kita tak akan tergoyahkan oleh apapun
Tetapi tidak untuk orang yang tidak memiliki pendirian. Ia mudah tergiur dengan yang baru dan meninggalkan yang lama. Ia telah membuang bongkahan berlian demi sebiji jagung yang baru ia temui.

Kunci hatimu untuknya yang telah mengunci hatimu pula
Mantapkanlah hatimu kepadanya yang telah memberimu kepastian
Jangan terlalu tergesa-gesa untuk mengunci sebelum ada kepastian yang datang
Jangan terbawa perasaan hanya karena “ge-er”

So, it’s taste of love..
Sometime the taste is sweet, very sweet even.

But sometime the taste change into bitter,
And it was very painful~

3 komentar: